Evakuasi adalah upaya pemindahan korban dari lokasi kejadian yang
berbahaya ke tempat yang memadai untuk diberi pertolongan atau untuk
ditindaklanjuti dengan kondisinya guna Melangsungan hidupnya. Dalam
melakukan evakuasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu
situasi dan kondisi dalam evakuasi, kondisi korban dan kondisi penolong
sendiri. Hal Utama yang perlu diperhatikan sebelum melakukan evakuasi
yaitu kontrol keadaan korban secara medis, tapi tetap disesuaikan dengan
kondisi trauma korban. Ketiga keadaan tersebut pada akhirnya
mengharuskan kita untuk memilih maneuver evakuasi yang khas, seperlunya,
dengan tidak membuang waktu
1. Aturan umum tentang evakuasi :
• Perhatikan kondisi korban, apakah mengalami cedera atau trauma yang membutuhkan kehati-hatian dalam pengevakuasian.
• Bila mungkin, terangkan kepada korban apa yang akan dilakukan, agar dapat bekerjasama.
• Jangan pindahkan korban sendiri kalau bantuan belum tersedia.
• Jika beberapa orang melakukan evakuasi, 1 orang memberikan komando
• Angkat dan bawa korban dengan benar agar tidak mengalami cedera otot/sendi
• Jangan abaikan keselamatan penolong sendiri.
2. Aturan dalam mengangkat dan menurunkan korban :
• Tempatkan posisi kaki senyaman mungkin, salah satu kaki ke depan guna menjaga keseimbangan
• Tegakkan badan dan tekukkan lutut
• Pegang korban / balut dengan seluruh jari tangan
• Usahakan berat korban yang diangkat dekat dengan penolong
• Jika kehilangan keseimbangan / pegangan, letakkan korban, atur posisi kembali, lalu mulai kembali mengangkat.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan bila membawa korban dengan tandu :
• Tandu diperiksa dari kerusakan, dicoba apa mampu menahan berat korban
• Korban tidak sadar yang dibawa ke tempat jauh, sebaiknya selalu diikat
• Penolong yang paling berpengalaman, memberi komando untuk tiap gerakan
• Kaki korban selalu di depan, kecuali pada keadaan :
Korban cedera tungkai berat menuruni tangga / turun di tempat yang miring
Korban hipotermia, menuruni tangga/turun di tempat yang miring
Korban dengan stroke/kompresi otak tidak boleh di angkat dengan kepala lebih rendah dari kaki
4. Cara mengusung korban :
Satu orang penolong :
Mengusung untuk jarak dekat
Cara
menarik penderita untuk jarak pendek Cara ini hanya dilakukan apabila
sudah pasti tidak ada tanda-tanda patah tulang leher, tulangBelakang,
tulang tengkorak, dan gegar
otak.
Tongkat manusia
1. Anda
berdiri di samping korban pada sisi yang cedera atau lemah. Lengannya
dilingkarkan di bahu anda dan peganglah tangan atau pergelangan
tangannya.
2. Lengan anda yang satu lagi melingkar di pinggang korban, dan pegang baju atau pinggangnya.
3.
Langkahkan kaki yang sebelah dalam dan berjalan disesuaikan dengan
kecepatan korban. Tongkat atau dahan kayu dapat menjadi penompang
tambahan. Korban harus ditenangkan.
Mengusung korban yang sadar tetapi tidak dapat berjalan sendiri
Cara
mengusung korban yang tidak mampu berjalan sendiri dan lemas. Meskipun
sadar, Korban hanya mampu menggantungkan tangannya secara pasif ke leher
penolong.
Cara mengendong
1. Anda jongkok di samping korban, selipkan lengan di sekitar tubuhnya, di atas pergelangan tangan.
2. Selipkan lengan yang satunya di bawah paha korban. Badannya dipeluk kearah anda dan angkat.
Cara ditarik
1. Letakkan tangan korban menyilang pada dadanya. Anda jongkok di belakang korban, pegang melalui ketiak, dan angkat.
2. Jika korban bisa duduk, silangkan lengannya pada dada. Pegang pergelangan tangan melalui ketiak dan angkat.
3. Jika korban memaai jaket, lepaskan kancingnya, dan tarik jaket ke bawah kepalanya. Pegang jaket melalui bahunya dan angkat.
Mengusung melalui lorong sempit
Mengusung korban yang pingsan melalui
lintsan yang sempit ( misalnya terowongan atau di lorong kapal). Tangan korban
diikat dan digantungkan pada leher penolong.
Mengangkat penderita yang tidak sadar dengan cara katak
Korban ditidurkan diatas punggung penolong, kemudian penolong berjalan merangkak
Mengusung dengan selimut pada korban pingsan
Mengusung korban yang pingsan dengan selimut yaitu korban yang seharusnya diusung dengan usungan.
Dua orang penolong :
Mengusung korban dengan menggunakan tangan sebagai tandu, dikerjakan oleh dua orang
Kursi dua tangan
1. Jingkokkan kedua sisi korban, silangkan lengan dipunggung korban dan pegang ikat pinggangnya.
2.
Kedua lengan yang lain diselipkan bawah lutut korban, dan penolong
saling memegang pergelangan tangan. Lengan yang saling memegang dibawa
ke pertengahan paha korban.
3. Bergeraklah mendekati korban, punggung tetap lurus, bangkit pelan-pelan dan jalan bersama-sama.
Mengangkat depan belakang
1. Korban didudukan dan tangannya disilangkan pada dada
2. Jongkok di belakang korban, selipkan lengan melalui ketiak korban dan pegang pergelangan tangannya kuat-kuat
3. Penolong jongkok di samping korban dan lengannya di selipkan di bawah paha korban
4. Bekerja secara serentak, bangkit pelan-pelan dan berjalan.
Catatan : jangan melakukan cara ini pada cedera lengan atau bahu
Kursi pengangkut
Mengusung korban dengan menggunakan kursi sebagai tandu.
Kursi
sebagaitandu pada lorong yang sempit.
Tiga orang penolong :
Cara meletakan tangan untuk mengusung korban yang seharusnya diusung dengan usungan
5. Cara mengangkat tandu :
Langkah-langkah dalam mengangkat tandu :
o Seorang pengangkat berdiri di keempat ujung tandu. Jika ada tiga orang, dua berdiri dekat
kepala dan satu pada kaki
o
Seorang pengangkat berdiri di keempat ujung tandu. Jika ada tiga orang,
dua berdiri dekat kepala dan satu pada kaki. Semua pengangkat jongkok
dan memegang mengikuti aba-aba, bangkit serentak dan berdiri memegang
tandu secara rata
o Aba-aba berikutnya semua pengangkat melangkahkan kaki sebelah dalam dengan langkah pendek
o
Untuk menurunkan korban, para pengangkat berhenti kalau ada aba-aba.
Pada aba-aba berikutnya semua jongkok dan meletakkan tandu hati-hati.
Cara mengangkat tandu yang baik :
Mengangkat
dan menurunkan tidak boleh salah, baik korban maupun anda sendiri. Anda
harus selalu menggunakan otot seperti paha, pinggul dan bahu dengan
mengikuti peraturan berikut :
o Tempatkan posisi kaki anda senyaman mungkin
o Salah satu kaki agak ke depan
o Posisi seperti ini berguna untuk menjaga keseimbangan.
o Tegakkan badan dan lekukkan lutut anda
o Usahakan berat korban yang anda angkat dekat dengan anda.
o
Bila anda mulai kehilangan keseimbangan, rendahkan korban aturlah
posisi atau pegangannya kembali jika perlu, lalu mulailah mengangkatnya.
Tandu Buatan Sendiri
Meskipun
dalam keadaan darurat kita bisa membuat tandu, tetapi sebaiknya
ditunggu sampai bantuan dan peralatan khusus datang. Jika anda harus
memindahkan korban ke tempat terlindung, tandu dapat dibuat dari
permukaan yang keras seperti pintu, tongkat, atau papan iklan. Dapat
juga dengan menyisipkan tiang melalui lengan jaket atau anorak. Kekuatan
tandu harus selalu dicoba dulu sebelum digunakan.
Selimut Pengangkat
1.
Selimut digulung menurut panjangnya sampai setengah dari lebarnya dan
letakkan di samping korban. Korban digulingkan pada sisinya dan selimut
digulung di bawah punggungnya.
2. Korban digulungkan kea rah selimut dan samping. Gulungan selimut dibuka hingga korban tepat berbaring diatasnya.
3. Selimut yang telah terbuka digulung kearah korban dengan erat dan gulungan ini sebagai pegangan bagi pengangkat.
4. Dua pengangkat jongkok di kedua sisi korban pada tubuh dan kakinya. Gulungan dipegang dengan kuat.
5. Keempat pengangkat mengangkat korban serentak dengan cara mencondongkan badan ke belakang lalu meluruskan lutut.
Menggunakan Satu Selimut:
1. Selimut terbuka diletakan diagonal diatas tandu, sehingga ujung-ujungnya mengantung di pinggir, atas, dan bawah tandu.
2.
Korban diletakkan ditengah tandu. Terangkan apa yang akan anda lakukan.
Ujung yang menggulung ditutup pada kakinya dan diselipkan dibawah
pergelangan kaki.
3. Ujung yang di samping di pasang menyelimuti korban kemudian diselipkan dibawah badannya
4. Lipat sisi lainnya dan selipkan ke dalam. Tenangkan korban dan terangkan apa yang akan anda lakukan.
5. Selipkan bagian atas selimut ke kepala dan leher korban, hingga tertutup. Sementara wajah dibiarkan terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar