KWARTIR CABANG TUBAN
PANGKALAN DR. R. KOESMA
Sekertariat : Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Jl. Brawijaya No 03 - Tuban

SKK Pengamanan Pestisida




A.      DEFINISI PESTISIDA.
Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lainserta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
1.              Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian;
2.              Memberantas rerumputan;
3.              Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan;
4.              Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupuk;
5.              Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan peliharaan dan ternak;
6.              Memberantas atau mencegah hama-hama air;
7.              Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan;
8.              Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanama, tanah atau air.



B.       JENIS PESTISIDA
Ditinjau dari penggunaannya pestisida dibagi dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu :
1.              Pestisida Rumah Tanggga atau Pestisida Kesehatan Masyarakat, adalah pestisida yang digunakan unutk keperluan pencegahan dan pemberantasan terhadap vektor penular penyakit (nyamuk, lalat, kecoa dan tikus) di lingkungan rumah tangga. Pestisida ini biasa didapatkan ditoko, kios dan supermarket. Pestisida ini dapat diguanakan dengan menyemprotkan secara langsung dari wadahnya, tanpa dilakukan peracikan terlebih dahulu. Biasanya, pestisida tersebut siap disemprotkan ke hama sasaran secara langsung.
2.              Pestisida Pertanian, adalah pestisida yang digunakan untuk keperluan pencegahan dan pemberantasan terhadap hama atau binatang pengganggu di pertanian. Biasanya, pestisida yang digunakan harus dilakukan peracikan atau pengoplosan terlebih dahulu, dengan mencampurkan pestisida tersebut baik yang berbentuk cairan, bubuk butiran, maupun pekatan dengan air atau minyak.

Manfaat dan Bahaya Pestisida
Pestisida adalah bahan beracun, disamping dapat bermanfaat bagi manusia untuk membunuh hama, misalnya untuk membunuh nyamuk, lalat, kutu, pinjal, tikus, kecoa (lipas), rumput-rumputan, hama bunga anggrek dan sebagainya. Tetapi juga dapat berbahaya bagi manusia bila penggunaannya kurang hati-hati. Bila pestisida mengenai tubuh manusia, umpamanya tangan, badan atau kepaladan bila secara sengaja tidak sengaja tertelan olehnya, maka manusia tersebuut akan menderita keracunan, bahkan tidak jarang sampai terjadi kematian.

Cara Menggunakan Pestisida
Pestisida digunakan dengan cara menyemprot, menabur, menyiram, melarutkan, mengoles maupun membakar sesuai dengan bentuk pestisida dan sasaran penggunaannya. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan atau mengaplikasikan pestisida, yaitu :
1.         Sebelum menggunakan pestisida, sebaiknya membaca keterangan yang terdapat pada label atau kemasannya secara teliti.
2.         Dalam melakukan pencampuran atau pengoplosan pestisida harus mengikuti petunjuk cara penggunaannya yang tertera pada label.
3.         Pada waktu melakukan pencampuran sebaiknya ditempat yang mempunyai sirkulasi udara yang lancar, terbuka dan tidak ditempat yang sempit.
4.         Bekerja dengan pestisida harus menggunakan alat pelindung/proteksi diri seperti : pelindung kepala, pelindung mata, masker hidung, sarung tangan, pakaian pelindung/apron dan pelindung kaki/sepatu yang sesuai dengan jenis pestisida, jenis hama dan sasarannya.
5.         Setiap terjadi tumpahan atau cecoran pestisida, harus segera dibersihkan. Bila terjadi kontaminasi pada manusia, harus segera dilakukan pencucian baik pada mata, kulit.
6.         Pada waktu melakukan penyemprotan, paling lama.

Cara-Cara Menghindari Bahaya Pestisida
Pestisida sangat berbahaya bagi manusia. Untuk menjaga atau menghindari jangan sampai pestisida dapat menimbulkan bahaya, maka di dalam penggunaan pestisida harus mengikuti beberapa petunjuk-petunjuk sebagai berikut :
1.              Gunakan pestisida bilamana perlu saja.
2.              Bila terpaksa harus menggunakan pestisida harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang tercantum pada label (yang tertera pada wadah pestisida).
3.              Gunakan pakaian pelindung pestisida bila menggunakan pestisida.
4.              Jangan menyemprotkan pestisida dekat dengan makanan/bahan makanan.
5.              Setelah menggunakan pestisida anggota badan yang terkena percikan pestisida segera dicuci dengan menggunakan sabun hingga bersih.
6.              simpanlah pestisida berikut peralatannya dengan segera ditempat yang aman.

Cara Penyimpanan Pestisida
Pestisida harus disimpan pada tempat yang tidak memungkinkan menimbulkan bahaya pada manusia dan hewanpeliharaan. Oleh karena itu di dalam penyimpanan pestisida serta peralatannya harus diperhatikan beberapa hal :
1.       Simpanlah pestisida dan alat semprot pada tempat khusus penyimpanan pestisida dan dapat dikunci dan tidak mudah dijangkau anak-anak.
2.       Jangan disimpan dekat makanan/bahan makanan, misalnya di dapur, di llemari makanan, dilemari bahan makanan.
3.       Bila perlu dibuat kotak untuk penyimpanan pestisida dan alat semprot serta beri tanda “AWAS BERACUN”.
4.       Jangan disimpan dalam kotak-kotak obat-obatan.
Disamping mengetahui seperti yang diuraikan pada tingkat ini juga memperhatikan beberapa hal yaitu :
1.              Bahaya pestisida terhadap lingkungan.
Pestisida selain dapat berbahaya langsung terhadap manusia juga dapat membahayakan lingkungan hidup, yaitu yang dikenal dengan bahaya pencemaran pestisida. Bahaya terhadap lingkungan ini dapat mencemari sumber air minum (misalnya : sumur, tempat minum dan sebagainya), mencemari sungai, mencemari udara terutama udara dalam ruangan, mencemari bahan-bahan makanan, misalnya sayu-sayuran, buah-buahan dan lain-lain, mencemari tanah/lantai bila terjadi tumpahan pestisida atau membuang bekas pestisida secara sembarangan.
2.              Cara-cara menghindari pencemaran pestisida.
a.       Dilarang menggunakan wadah/tempat pestisida untuk keperluan lain, misalnya untuk tempat minyak goreng dan sebagainya.
b.      Harus dihancurkan bekas wadah pestisida dan ditanam.
c.       Jangan menyemprotkan didalam ruangan yang ada penghuninya.
d.      Bersihkan tumpahan pestisida pada lantai dengan cara mengeruk dengan pasir, selanjutnya pasir tersebut dikumpulkan dan ditanam di dalam tanah.
e.      Bila mencuci alat-alat bekas pestisida, hati-hati jangan sampai mencemari sumur maupun sumber air minum lainnya.
f.        Bersihkan badan atau anggota badan bila terkena percikan pestisida.
g.       Cepat-cepat dibuang (ditanam) bila menemui pestisida yang bocor.
Pada golongan penggalang ini selain memahami seperti pada tingkat madya, juga harus biasa menyampaikan penjelasan tentang pestisida dan bahayanya terhadap orang lain dan adik-adik pramuka tingkat bawahannya.
Penjelasan-penjelasan ini dapat dilakukan dengan cara :
1.              Bahwa pestisida adalah racun yang dapat mematikan manusia
2.              Penggunaan pestisida harus selalu hati-hati
3.              Dapat menjelaskan cara-cara menyimpan pestisida yang aman
4.              Dapat menjelaskan cara bagaimana menghindari terjadinya pencemaran pestisida
5.              Pestisida digunakan seperlunya.

Cara Masuknya Pestisida
Keracunan pada manusia disebabkan karena masuknya pestisida pada tubuh manusia melalui 3 (tiga) cara :
1.       Melalui Mulut. Umumnya kejadian ini karena kecelakaan (bunuh diri) maupun karena ketidaktahuan manusia atas bahaya pestisida, misalnya lupa untuk membersihkan tangan sebelum makan sesuatu dan sebagainya.
2.       Melalui Pernafasan. Pestisida yang masuk melalui pernafasan, biasanya dalam bentuk uap pestisida maupun bentuk titik-titik (partikel), cairan pestisida yang oleh permukaaan paru-paru selanjutnya diserap dan diedarkan keseluruh tubuh.
3.       Melalui Kulit. Bila permukaan kulit kena pestisida, maka akan segera diserap keseluruh tubuh melalui pembuluh/rambut-rambut darah dan lebih-lebih jika ada luka pada kulit, misalnya korengan, luka-luka kecil dan sebagainya, maka akan lebih cepat diserap ke seluruh tubuh.

Gejala-Gejala dan Tanda-Tanda Keracunan Pestisida
Gejala-gejala keracunan pestisida pada manusia tergantung dari golongan pestisida apakah pestisidayang masuk dalam tubuh, serta pada tingkat keracunan yang bagaimana yang dialaminya.
Pada umumnya pestisida dibagi menjadi dua bagian besar yaitu pestisida golongan organik dan golongan anorganik. Jenis pestisida yang paling sering digunakan oleh masyarakat adalah golongan organik sintetik yang terdiri dari :
1.         Golongan Organophosphate.
Sifat-sifat pestisida golongan ini mudah terurai dialam (tidak persisten) dan tidak disimpan secara kumulatif dalam jaringan lemak (di dalam tubuh manusia), sehingga karena sifatnya ini orang sering menggunakan pestisida ini. Pestisida golongan ini di dalam tubuh manusia dapat menurunkan kadar kholinesterase darah. Orang yang terpapar pestisida ini akan mengalami gangguan syarafnya. Pestisida yang termasuk golongan ini adalah : Malathion, Diazinon, Abate, Fenethrothion dan sebagainya.
2.         Golongan Organokarbamat.
Sifat-sifat pestisida ini baik pada lingkungan maupun reaksinya di dalam tubuh manusia pada umunya adalah sama, tetapi pengaruh terhadap penurunan kadar kholinesterase darahnya adalah lebih ringan dibandingkan pengaruhnya oleh Organophosphat.

Gejala-Gejala dan Tanda-Tanda Keracunan Pestisida
Golongan organophosphat dan Organo chorine.
NO Gejala-gejala Golongan Pestisida Organo Posphat dan Karbamat Organo Chlorine
1.       Sakit kepala
2.       Mual (Mau Muntah)
3.       Pusing
4.       Lemas Otot
5.       Gelisah
6.       Pikiran Kacau
7.       Kelumpuhan Sementara
8.       Panglihatan Kabur
9.       Nyeri lokal
10.   Berkeringat
11.   Banyak keluar ludah
12.   Wajah pucat
13.   Kejanng-kejang
14.   Muntah-muntah
15.   Pucat kebiruan pada bibir
16.   Demam
17.   Sesak nafas

C.       PERTOLONGAN PERTAMA BAGI KORBAN KERACUNAN PESTISIDA
Penderita keracunan pestisida harus mendapat pertolongan sesegera mungkin sebelum dilakukan pengobatan, sebab kemungkinan besar akan terjadi kematian bila tidak segera diberikan pertolongan. Untuk itu pertolongan pertama perlu dilakukan, yaitu dengan cara-cara sebagai berikut :
1.         Pindahkan penderita di tempat udara yang bersih dan jauh dari pestisida.
2.         Bila pestisida kontak dengan badannya, maka lepaskan baju yang terkena pestisida selanjutnya penderita dimandikan dan dikeramasi dengan sabun dan air, jika ada kontaminasi kulit dan rambut.
3.         Bila pestisida mengenai mata, maka mata harus dicuci melalui air yang mengalir lebih kurang selama 10 menit dan hati-hati jangan sampai terkena pada mata lainnya.
4.         Bila pestisida tertelan, maka bersikan mulut dan hidung serta usahakan agar penderita memuntahkan isi lambungnya. Hal ini bisa dilakukan dengan meminumkan/memberi air hangat yang dicampur dengan garam dapur.
5.         Letakkan posisi kepala lebih rendah dari lambung masuk ke saluran pernafasan.
6.         Bila dalam perjalanan menuju rumah sakit pernapasan penderita Berhenti, maka lakukan napas buatan.
7.         Bila jantung/nadi berhenti berdenyut, lakukan pijat jantung dengan menekan dada kiri berulang-ulang.
8.         Bila terjadi kejang-kejang berikan sendok antara lidah dan langit-langit mulut agar lidah tidak tergigit/menyumbat tenggorokan.

Pengobatan Keracunan Pestisida
Pengobatan keracunan pestisida hanya bila dilakukan oleh seorang dokter atau petugas kesehatan yang sudah dipercaya dapat memberikan pengobatan keracunan pestisida, setelah dilakukan pertolongan pertama pada penderita, maka sesegera mungkin penderita tersebut dibawa kerumah sakit/Puskesmas/dokter terdkat untuk diberikan pertolongan lebih lanjut.

Penyuluhan Pada Masyarakat
Setiap pramuka golongan Penegak harus dapat memberikan penyuluhan tentang bahaya dan manfaat pestisida kepada masyarakat seperti yang diuraikan terdahulu. Penyuluhan ini bisa dilakukan dengan jalan ceramah, diskusi kelompok (kecil) mengenai organisasi-organisasi sosial yang ada, bisa dilakukan secara perseorangan ataupun dilakukan melalui perorganisasian masyarakat. Untuk Pramuka golongan Penegak/Pendega, selain mengetahui dan melaksanakan, maka perlu memahami juga beberapa hal, antara lain :
1.         Mengetahui pelaksanaan dan penyuluhan pada masyarakat tentang pemusnahan wadah pestisida serta sisa-sisa pestisida secara aman.
2.         Seperti telah diuraikan pada golongan Penggalang bahwa semua wadah bekas pestisida tidak diperbolehkan untuk dipergunakan bagi keperluan lain, misalnya : untuk tempat minyak goreng, tempat minum ataupun untuk tempat-tempat lainnya.
3.         Oleh karena itu setiap wadah pestisida harus dimusnahkan dan yang penting harus diperhatikan bahwa, selama pemusnahan agar dilakukan secara aman, dalam arti tidak menimbulkan bahaya terhadap manusia maupun lingkungan.
4.         Pemusnahan itu bisa dilakukan dengan cara dibakar dengan suhu tinggi (melalui incubator) maupun ditanam setelah dihancurkan terlebih dahulu. Jangan dibuang di sungai atau ditanam begitu saja.
5.         Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai menimbulkan pencemaran (polusi) udara juga memerlukan biaya yang mahal. Oleh karena itu pemusnahan yang sering dilakukan, yaitu dengan cara ditanam (dikubur), selain biayanya murah juga praktis dilakukan.
6.         Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai menimbulkan pencemaran pada air tanah, oleh karena itu selama melakukan penguburan wadah pestisida atau sisa-sisa bekas pestisida harus diperhatikan beberapa hal, antara lain :
a.              Tempat penguburan hendaknya diperhatikan, tinggi air tanah sewaktu musim hujan (tidak boleh kurang dari 3 meter dari permukaan tanah).
b.             Harus jauh dari tempat tinggal penduduk, yaitu kira-kira sejauh minimal 100 meter.
c.              Dalamnya lubang tidak boleh lebih dari 1 meter.
d.             Dalam melakukan penguburan agar dicampur dengan kapur secukupnya sebelum ditutup  kembali dengan tanah untuk menetralisir sisa-sisa pestisida.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Label

Total Tayangan Halaman

Pengikut